Sunday, February 26, 2017

Jauhi rokok, jangan ancam hidup kami!


Aku mau sharing argumentasiku tentang kesehatan, nih.

Dimulai dari kebiasaan merokok. Merokok sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang khususnya yang sudah berkecanduan. Tapi, tahukah mereka bahwa merokok bukan hanya merugikan dirinya sendiri melainkan oranglain juga? Kebiasaan merokok dapat membawa kita kepada kematian dengan durasi lebih cepat dari biasanya. Asap rokok yang perokok keluarkan akan dihirup oleh orang disekitarnya dan menimbulkan penyakit pula. Bayangkan sebesar apa kerugian merokok bagi kita?

Namun, faktanya bila rokok dinon-aktifkan maka itu akan mengurangi pendapatan negara. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena penerimaan negara dari cukai rokok dapat mencapai lebih dari Rp 25 Triliun. Menurut saya, mengapa harus merokok kalau merugikan diri sendiri? Toh penghasilan negara pun bukan hanya dari rokok. 


Faktanya, di sebagian besar negara di seluruh dunia, usia legal untuk pembelian produk tembakau saat ini adalah 18 tahun, ditingkatkan dari sebelumnya 16 tahun, sedangkan di Jepang minimum usia adalah 20 tahun. Namun sesuai pandangan saya di Jakarta, anak SD pun sudah merokok karena melihat lingkungan sekitar yang biasanya memang merokok. Bagi mereka, itu adalah kebiasaan dan bahan keren saja. Mereka tidak memikirkan masa depan, bagaimana tubuh mereka saat tua nanti.

Bukan hanya rokok yang berupa tembakau, jaman sekarang juga ada rokok elektrik. Rokok elektrik dijadikan bukti nyata bahwa seseorang yang memakainya merupakan seseorang yang keren. Padahal, bagi sebagian orang asapnya sangat membantu. Selain asapnya nampak lebih banyak daripada rokok, bau-bau dari asap itu sangat menyengat ke dada.


Banyak pihak beranggapan, rokok elektrik adalah cara yang aman digunakan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Padahal, tidak ada bukti bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok tembakau.  "Sampai saat ini keamanan rokok elektrik belum terbukti aman secara ilmiah," kata Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan dalam siaran persnya. 

"Alat ini merupakan cara baru memasukkan nikotin dalam tubuh, di mana seperti telah kita ketahui bersama bahwa nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yaitu adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat dan juga mengakibatkan ketagihan," ujarnya. Jadi, bukankah rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok tembakau? Bahkan belum terbukti mana yang lebih berbahaya. 

WHO pernah memerangi epidemi tembakau rokok dengan berbagai strategi, salah satunya dengan menggiatkan kampanye berhenti merokok di seluruh dunia. Ini adalah bukti nyata bahwa merokok bukanlah hal yang baik, bagaimanapun bentuk rokok itu. Oleh karena itu, jauhilah rokok dari anda, keluarga anda, dan lingkungan sekitar anda karna rokok sangat berdampak buruk bagi hidup kita.

Image result for penyakit akibat rokok

No comments:

Post a Comment